Hanya Perlu Meluaskannya

“Yah, hatiku terasa sempit. Sesak!” keluh seorang anak kepada ayahnya.

“Kenapa kamu merasa seperti itu, Anakku?” balas sang ayah.

“Entahlah, belakangan ini aku merasa begitu banyak masalah yang datang menimpa ku, bertubi-tubi. Dan ini membuat diriku sangat tertekan.”

“Mari sini ikut ayah ke telaga, kita duduk-duduk di sana biar kamu sedikit lebih tenang,” sembari memberikan sebuah wadah kecil yang berisi air kepada sang anak, sang ayah melanjutkan, “Minum ini!”

“Hisshhh…masiiin!” sang anak menyemburkan air yang baru saja diminumnya.

“Air apa itu, Yah? Masin sekali rasanya.”

“Oh, itu adalah air yang telah ayah masukkan segenggam garam ke dalamnya. Menurut kamu, jika ayah menuangkan ke dalam telaga di depan kita itu, garam sebanyak yang ayah masukkan ke wadah tadi, apakah rasanya masih akan tetap sama?” sang ayah balik bertanya kepada anaknya.

“Rasa-rasanya tidak Yah,” balas sang anak.

“Kira-kira pelajaran apa yang kamu dapat dari tindakan ayah tadi?” sang ayah bertanya lagi.

“Hmmm…apa ya, Yah?” pikir sang anak.

“Kalau diibaratkan garam itu adalah masalah-masalah yang terjadi di dalam kehidupan kita maka agar dapat menampungnya, kita hanya perlu meluaskan wadahnya, yaitu hati kita ini. Kita hanya perlu sedikit melapangkan hati kita, Anakku.” Papar sang ayah.

– –

‘..wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku..’

2 respons untuk ‘Hanya Perlu Meluaskannya

Tinggalkan komentar